Sabtu, 07 Mei 2011

iseng-iseng diwaktu senggang

“Dia Akan Indah Pada Waktunya”
by:Sinta Soebagio

Aku ingin berbagi cerita cintaku tapi sebelumnya kenalkan nama aku Tisya, aku sekarang duduk di kelas 1 SMA di sebuah sekolah swasta terbaik di kota Bogor.Walaupun sekarang aku sudah kelas 1 SMA tapi kebiasaan di SMP masih sangat melekat pada diriku sendiri dan mungkin teman-teman sebayaku pun merasakan hal yang sama dengan ku.
Aku masih ingat sekali pertama kali aku memiliki seseorang yang spesial yaitu saat aku kelas 1 SMP semester 2,sebenarnya aku tidak di izinkan mempunyai seseorang yang spesial atau banyak orang mengatakannya dengan sebutan pacar oleh papa dan mama,karena menurut papa pacaran itu hanya akan menambah beban pikiran belum lagi sewaktu kita tersakiti dan papa mama juga tidak mau pelajaranku sampai terganggu karena pacaran tapi entah kenapa aku tiba-tiba merasa penasaran akan hal itu,aku ingin merasakan bagaimana pacaran itu??apa untung dan ruginya??aku benar-benar ingin merasakan itu sendiri,karena kalau hanya di ceritakan saja rasanya kurang kerasa feel nya dan rasa penasaran itu juga timbul karena banyak sahabat-sahabat ku yang sudah memiliki pacar.Mereka begitu terlihat santai,bahagia seakan dunia milik berdua.
Hari senin adalah hari masuk sekolah,pelajaran pun berlangsung secara biasa hanya saja ada ulangan fisika.Beberapa saat kemudian bel pertanda selesainya ujian pun berbunyi seakan-akan seperti sirine polisi yang hendak berpatroli,semua anak bangun dari kursinya masing-masing dan menaruh kertas jawabannya di meja guru.
Seusai ulangan fisika aku di tarik Icha,Neneng,and Qira (sahabatku) ke suatu tempat di belakang sekolah.Ternyata ada teman cowoku namanya Rama yang berdiri di situ seorang diri,aku benar-benar tidak mengerti,aku pun bertanya-tanya ada apa sebenarnya???
Sampai akhirnya aku bertanya pada teman-temanku sebelum hendak mendekati Rama.
“bentar dulu deh,sebenarnya ada apa sih?kok hanya ada dia saja,terus kenapa harus ke belakang sekolah kayak gini”Tanya aku pada sahabatku dengan bingung
“Udah liat aja nanti”kata Neneng dengan muka yang terlihat sedang menyimpan rahasia
“Udah tuh si Tisha dah aku bawa kemari,sekarang silahkan lanjutkan.”kata Icha
“Apaan sieh gak ngerti ??”kata aku dengan perasaan cemas,tapi penasaran
Dan tiba-tiba saja Qira meminta Icha dan Neneng menemani dia ke ruang guru…
“Cha,Neng anterin ke ruang guru yuk penting banget nih!!”kata Qira dengan tampang yang meyakinkan seakan-akan memang benar-benar penting.
“Ikh kok aku enggak di ajak?”dengan cemas aku berkata pada mereka
“Udah kamu sama aku ajah!”sahut Rama
Tiba-tiba saja Rama berkata seperti itu,dan menghentikan langkahku yang hendak mengikuti Qira anehnya aku hanya bisa diam tanpa kata,dan yang membuat aku tambah deg-degan lagi sewaktu Rama bilang ke aku kalau dia mau ngomong sesuatu yang penting banget.
”Aku mau ngomong sesuatu sama kamu,dan aku harap kamu gak marah sama aku “kata Rama
”Emm…emangnya mau ngomong apa Ram?ngomong aja aku gak akan marah kok.”kataku dengan malu-malu
”Jadi gini loh,sebenarnya aku itu suka,sayang banget sama kamu semenjak semester 1 dan kamu mau gak jadi pacar aku?”kata Rama
Sesaat aku bingung memang aku penasaran dengan yang namanya pacaran tapi aku gak tahu karena aku belum dapat SIM Pacaran dari papa.
”Aduh aku gak bisa jawab sekarang soalnya aku belum boleh pacaran sama papa,tolong kasih aku waktu yah.”jawabku penuh dengan muka yang tiba-tiba memerah
Akhirnya aku pergi meninggalkan dia,aku benar-benar malu ini adalah pertama kalinya aku merasakan sesuatu yang aneh.Bel masuk kelas pun berbunyi dan itu berarti aku akan menghadapi ulangan matematika.Semua teman-temanku sibuk dengan contekan tapi aku malah senyum-senyum sendiri karena jujur aku masih belum percaya dengan apa yang terjadi barusan.
“Hey….”
Tiba-tiba saja ada yang menepuk aku dari belakang dan ternyata itu Icha.
“Ngelamun aja,inget tuh ulangan matematika.Oh iya tadi gimana sama Rama diterima gak cintanya?”kata Icha dengan wajah penasarannya
“Enggak tau,yang pasti aku minta waktu ke dia”
Obrolan kita pun terputus karena pengawas UHB sudah datang ke kelas.Tidak lama aku mengerjakan Matematika,aku langsung bergegas pulang karena memang tidak ada kegiatan lagi di sekolah.Sesampainya di rumah aku ceritakan kejadian yang terjadi di sekolah tadi,kepada tanteku yang sudah aku anggap seperti sahabat dan orang tuaku sendiri.Aku ceritakanlah apa adanya,kejadian yang sudah membuat aku seperti orang gila senyum-senyum sendiri,rasanya aku seperti sedang mendongeng.
“Oh..kalau memang kamu suka terima saja,tapi tante ingatkan jangan sampai nilai kamu turun,jadi papa kamu gak curiga dan jangan terlalu berlebihan jaga kepercayaan tante”begitulah tanggapan tanteku yang mencoba memberikan solusi setelah aku ceritakan.
Aku pun mengikuti saran dari tanteku,dengan mengirim kan sms ke Rama yang isinya bahwa aku menerima dia untuk jadi pacar aku.
Selang beberapa waktu aku dan Rama pacaran,pacaran yang kami lakukan malah terlihat seperti musuh tidak berani berkata hanya berani lewat sms.Kesan pertama yang aku rasakan begitu sangat membosankan,sampai akhirnya aku mengambil keputusan untuk mutusin Rama.Kembali lewat jasa sms aku mengirim sms,tapi sms kali ini berbeda bukan kalimat romantis namun kalimat sadis,yang isinya seperti ini:
“Ram maaf sebelumnya mungkin tidak pantas untukku berkata kepada kamu seperti ini,namun apa boleh buat.Ehmm….mungkin jika kita pacaran kayak gini kita malah terlihat seperti musuh.Mungkin kita lebih cocok jadi seorang sahabat,semoga kamu bisa ngerti yah…makasih buat waktunya”
Dan untungnya Rama dapat menerima itu dengan lapang dada,karena ternyata dia juga sudah dekat sama cewe lain,tapi ya sudahlah semua juga sudah berakhir.selang waktu Setelah 3 hari menjomblo aku berfikir ternyata aku belum bisa mengerti dan belum mendapat jawaban dari semua pertanyaan yang ada di benakku.Pencarian cinta pun aku telusuri kembali,memang sih tidak pantas kalau sewaktu SMP di katakana cinta namun namanya juga belum mengerti jadi yah asal bilang cinta aja deh…hehe.Tanpa di sangka-sangka hari ke 4 menjomblo ada satu cowo yang bilang cinta ke aku dan aku menerimanya dia jadi pacar ke dua aku namanya Lody dia cakep dan tajir banget.
Tapi saat aku menjalin hubungan yang spesial dengan dia banyak banget masalah yang timbul silih berganti,salah satunya sahabat aku ada yang sayang dan malah mungkin lebih sayang dengannya dari pada aku yang baru mengenal Lody dan juga baru merasakan sayang padanya.Aku merasa bersalah banget…tapi aku juga bingung karena aku juga menyayangi dia sekarang…entah apakah aku pantas berkata sayang,sedangkan sahabatku sendiri harus tersakiti.Hubungan aku dengan Lody lumayan lama berkisar 3 bulan kurang dan hubungan kami membuat persahabatan aku dengan sahabatku pun menjadi renggang.Kemudian dari situ aku berfikir bahwa kita menjalani hubungan itu bukan untuk kesenangan semata tapi juga bagaimana kita dapat menghargai perasaan seseorang.
Aku mencoba mengambil keputusan memang buat aku keputusan itu sangat sakit,tapi ini yang dapat aku lakukan agar tidak terlalu menyakitkan perasaan sahabatku juga,sampai akhirnya seperti pengalaman yang pertama aku layangkan sebuah SMS yang bukan berisi kalimat sayang-sayangan,atau pun kalimat perhatian lagi kepada Lody.Isi sms nya seperti ini
“Lody,kayaknya hubungan kita ini gak mungkin bisa di lanjutin lagi,karena aku bener-bener udah buat sahabat aku sakit hati.Maaf yah mungkin kita lebih baik menjadi sahabat.”
Mungkin hampir beberapa jam aku menunggu balasan sms dari dia,dan akhirnya dia pun membalas sms ku yang isinya “semoga keputusan kamu baik,aku terima”.
Dari sms yang sangat singkat tersebut tidak ada hubungan lagi di antara kami,semua menghilang begitu saja seperti di telan bumi,dan setelah selang beberapa hari aku mendapat sebuah kabar dari seorang teman ku yang satu sekolah dengan dia bahwa ternyata selama pacaran dengan aku,dia memiliki 5 pacar lainnya,huft betapa hancurnya hatiku tapi apa boleh buat aku hanya dapat mengusap dada dan mencoba menerima sebuah kenyataan tapi setelah di pikir-pikir enggak perlu semua aku tangisi semua telah berakhir,aku hanya mengambil hikmah bahwa aku harus berhati-hati dalam menjalani sebuah hubungan.
Lumayan lama aku menjomblo(sendirian) setelah pacaran dengan Lody memang ada sedikit trauma tapi namanya anak remaja di bilang trauma tapi ya ketagihan.Tidak lama kemudian yah sewaktu kelas 8 atau 2 SMP ada satu kaka kelas namanya Adan dia suka sama aku tapi karena dulu anggapan aku “aku tidak suka cowo yang lebih tua dari aku” yaudah akhirnya aku tolak,Eh gak beberapa lama kemudian kok tiba-tiba timbul rasa suka yah malah mungkin sayang ke ka Adan (aku berfikir,apakah ini karma??),tapi karma apa??cukup lama aku mengagumi,memperhatikan dia dari jauh,aku benar-benar tidak berani berkata karena dulu aku sempat menolaknya menjadi pacarku,dan setiap kali aku memandangnya rasanya hatiku berdebar memang terasa berlebihan dan teman-temanku pun berpendapat seperti itu,namun tidak dapat di bohongi hati ini bahwa sekarang aku menyukai dia,sepintas rasa sayang itu mengalahkan perbedaan umur diantara aku dan ka Adan.,pada saat 17 Agustusan kebetulan di sekolah sedang di adakan lomba 17 Agustusan,dan aku satu kepanitiaan dengan temanku namanya Dyah kebetulan Dyah itu teman sekelas aku dan cukup dekat dengan ka Adan karena mereka satu eskul yakni eskul volley.
Aku mencoba mendekati Dyah,dan aku meminta tolong untuk fotokan ka Adan.Pikirku aku cukup menyayanginyadalam hati dan maka dari itu aku mencoba meminta foto ka Adan pada Dyah untuk sekedar media yang akan ku simpan sebagai kenang-kenangan,Dyah pun mau membantu malah dia mau menjodohkan aku dengan ka Adan dan aku hanya bisa senyum dan berterima kasih.Beberapa lama kemudian Dyah pergi aku pun tidak tahu entah kemana.Saat itu aku sedang di belakang membereskan persiapan untuk perlombaan dan tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namaku ketika aku menoleh kearah sumber suara ternyata ka Adan yang memanggilku,benar-benar suatu kejutan dan aku seakan dapat berkata apa-apa.
“Hai sha “sapa ka Adan
“hai juga ka,ada apa yah??”jawab ku dengan senyuman dan muka yang memerah bagai tomat
Kami ngobrol-ngobrol berdua dan tak terasa waktu terasa begitu lama pekerjaan yang tadinya ku pegang pun akhirnya aku pindahkan ke temanku,uh…hari ini benar-benar dahsyat,dan yang lebih dahsyat lagi ketika kata yang tidak ku sangka-sangka keluar dari mulut ka Adan(ka Adan pingin aku jadi pacarnya),dari kata yang tidak disangka-sangka itu pun aku dan ka Adan menjalin hubungan spesial.
Tak berapa lama setelah aku pacaran dengan ka Adan banyak yang mengatakan kalau ka Adan sangat dekat dengan Dyah sampai-sampai mereka mengartikannya “selingkuh”,tapi aku mencoba tegar dan sabar mendengarnya dan memang aku merasa di cuekin tapi aku tetap bersabar.Sampai pada hari itu sewaktu aku akan latihan karate di sekolah aku melihat ka Adan dan Dyah bonceng motor berdua dengan memeluk dan mereka melewati aku dengan acuh seperti tidak menganggap bahwa aku melihat mereka,di situ aku langsung meneteskan air mata karena semua kepercayaan yang aku beri hilang begitu saja,kesabaran aku pun tidak bernilai apa-apa di mata mereka berdua tapi apa daya tidak ada yang dapat aku salahkan mungkin harus aku yang menanggung sakit hati ini seorang diri dan temanku sendiri yang melakukannya apa ini karma untukku.Dari kejadian itu aku langsung meminta ketemuan dengan ka Adan
*Di mushola sekolah
Dari awal ketemu ka Adan yang memberikan senyum ceria ke aku dan aku hanya bisa menunduk karena aku tidak tahan untuk tidak meneteskan air mata.
“Hai sayang….ada apa sih kok tiba-tiba ngajak ketemuan kayak gini?”sapa ka Adan
“Aku langsung aja,aku tau kok kalau kamu lebih syang sama dyah dari pada sama aku,aku bisa ngerti itu,dan aku gak pernah maksa kamu buat menyayangi aku.”
“maksud kamu apa sih shay aku gak ngerti?”
“plis jangan sebut kata sayang ke aku jika hati kamu tidak sanggup berkata jujur,jangan bohongi diri kamu sendiri,tadi aku liat kamu dengan Dyah”aku kembali menjelaskan dengan detail
“maafin aku !!”dengan suara pelan ka Adan mengtakan maaf,
Dalam pikiran ku aku berfikir,tidak mungkin aku menyakiti temanku untuk ke dua kalinya.Walaupun mungkin dia yang telah menyakiti aku,dan mungkin yang bisa buat ka Adan bahagia bukanlah aku tapi dia,dan aku enggak mau jadi cewe yang egois,mungkin benar kata orang kalau cinta itu tidak sepatutnya memaksa tapi membuat bahagia,jadi yah mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan untuknya.
“maaf,tapi aku tidak mau menyakiti Dia,jadi biarkan Tisha yang mengalah,Sha ngerti perasaan kamu kok..kamu bingung kan??tapi Tisha berusaha untuk menghilangkan kebimbangan kamu.”
“makasih yah,tapi jangan pernah nyalahin Dyah!!!”(dengan tampang yang terlihat marah,dan dia meninggalkan aku begitu saja )
Aku hanya bisa bersyukur untuk kejadian ini,dan aku percaya kalau aku bisa dapat yang lebih dari ka Adan nanti walaupun aku belum tau kapan seseorang yang baik itu datang .
Beberapa bulan dan sampai aku kelas IX(3 SMP) aku dalam kesendirian alias menjomblo, yah mungkin karena aku juga sedikit merasa trauma,namun tiba-tiba saja sahabatku mengenalkan aku pada seseorang,awalnya aku menolak tapi menurut sahabatku yang bernama Thia cowo yang akan di jodohkan itu orangnya baik,romantis,pintar dan aku hanya bisa bilang “di atur saja Thia”dan thia pun mengangguk senyum.
“Kriiiing…..Kriiiiiing”(telephone di rumah pun berdering seakan seperti lonceng)
“Assalamualaikum,ini siapa dan mau cari siapa yah??” sapaku dengan ramah di telephone
“Ini gua Thia,sekarang loe siap-siap karena gue mau ketemuin loe sama Riza cowo yang waktu tempohari gue certain”
“oia dimana??tapi loe mesti ngejemput gue karena kalau enggak gue enggak di bolehin keluar sama tante dan nyokap gue”
“okay…gue jemput loe jam 12 kita nonton bioskop..”
“okay thia gue tunggu yah..”
“Tuuuutttt….”tiba-tiba telephone pun terputus…
Awal pertemuan aku dengan yang bernama Riza itu adalah XXI bioskop di film Laskar Pelangi walaupun sedikit merepotkan karena aku harus di jemput sama Thia,dan hanya Thia yang bisa buat aku di ijinkan pergi,sulit kalau memiliki orang tua yang terlalu sayang jadi susah dapat ijin model jalan tol.Sekitar jam 12 pun Thia datang ke rumah untuk membantu ku mendapatkan ijin dari mama tapi akhirnya di ijinin juga sama mama.Sesudah mendapat ijin aku bergegas untuk ganti baju,karena terburu-buru aku hanya mengenakan kaos putih pink dan celana jins dan aku pun berangkat dengan Thia rencananya sih aku,Thia,dan Riza akan nonton di 21 BTM sesampainya aku dan Thia di 21 BTM aku kaget banget karena saudara aku ikut tapi untung dia bisa di ajak kerjasama aku pun bertemu dengan Riza kesan pertamayang aku liat putih dan pendiam,Sewaktu kita akan memesan tiket buat nonton,ternyata kita kehabisan tiket sampai akhirnya kita memutuskan untuk pindah bioskop yakni XXI.
Sesudah kita membeli tiket ada masalah ternyata kita dapat tiket yang jam 5 sore,aku bingung karena belum tentu aku mendapat ijin tapi setelah aku meminta ijin lagi ke mama kalau aku bakal pulang jam 7 dengan sedikit perdebatan tapi akhirnya aku di ijinkan oleh mama.Kebetulan waktu itu adalah bulan puasa dan kami semua belum buka saat adzan maghrib menggema karena kami masih ada di dalam bioskop,di dalam bioskop aku duduk bersebelahan dengan Riza tapi kita berdua masih saling cuek-cuek gitu.Setelah 2 jam kita di dalam bioskop nonton Laskar Pelangi kita pun buru-buru mencari Food Court terdekat karena kalau boleh jujur perut udah kriuk…kriuk,dan bibir udah kayak gurun pasir tapi akhirnya kita berbuka walau telat dan seadanya dengan teh manis dan roti.
Sesudah berbuka aku dan teman-teman memutuskan untuk langsung pulang saja karena bingung mau ngapain lagi setelah ini.Sesampainya aku di rumah aku langsung membuka kamar dan tergeletak di kasur tapi belum lama aku menutup mata,kucing di handphone ku mengeong itu bearti pertanda kalau ada sms masuk,dan ternyata sms itu dari Riza bukannya menutup mata aku malah smsan sama Riza sampai larut malam.
Sudah berhari-hari setelah nonton Laskar Pelangi pada saat tanggal 29 september 2008 aku sama sekali tidak menyangka kalau dia bakal berkata seperti itu di sms…smsnya:
Riza:”Selamat pagi,lagi apa?”
Tisha:”Pagi jugga,ada apa nih pagi2 udah sms?”
Riza:”Ooh gak boleh yah,,kamu mau jadi pacar aku gak?”
Tisha:”Hah..yakin??tapi kita khan baru aja kenal!”
Riza:”Kecepetan yah…tapi kita bisa mengenal satu sama lain sambil jalan aja,gimana?”
Tisha:”Ehmm..ia aku mau kok jadi pacar kamu,tapi aku Cuma minta kamu sayang sama aku”
Riza:”Tanpa kamu minta aku bakal lakuin kok say”
Dan untuk pertama kalinya lagi ada yang memanggil aku dengan sebutan sayang,memang terbilang cepat dan terburu-buru tapi enggak ada salahnya kalau di coba untuk menjalani hubungan seperti itu,akhirnya kami berkomunikasi lewat sms setiap hari dan setiap waktu,di awal jadian aku merasa menjadi cewe sempurna,gimana enggak hamper tiap hari aku di kirim kata-kata,seperti puisi yang indah…beberapa kata-kata indah itu seperti ini:
From:My Love
Date:30/09/2008
Time:06:30 pm
Menatap indahnya langit malam.Suara senyap penuh keheningan dingin…Dingin ingin engkau ada didekatku menemani malamku yang sepi…(Haa)…Selamat malam kekasihku.
Dan…
From:My Love
Date:01/10/2008
Time:06:00 pm
Malam sudah habis.Tinggal embun,burung dan suara-suara menjauh,tapi masihkah hatiku hatimu melayang dalam harum pagi lalu bebas bertukar cinta??met pagii my hanny.
Setiap hari dan setiap waktu aku di buat melayang olehnya,dia benar-benar cowo yang baik,walaupun awal-awalnya dia masih kaku ,katanya sih dia baru pertama kali pacaran jadi harap di maklumi,padahal dia cowo yang pintar,sederhana,baik,romantis,dan menurut aku dia ganteng,tapi kenapa baru pertama kali pacaran yah???yaudahlah enggak penting yang penting dia bisa buat aku bahagia dan lebih dewasa.Aku pun bersyukur pernah tersakiti oleh pacar-pacar aku sebelumnya ,karena dari situ aku bisa belajar untuk dewasa, mengerti,menghargai akan perasaan orang lain,dan belajar mencintai seseorang apa adanya tulus dan ikhlas,dan yang terpenting pertanyaanku pun terjawab sudah walupun hanya dari hubungan sederhana saja yakni kalau pacaran itu untungnya kita dapat di sayang,belajar untuk lebih dewasa dan ada yang member semangat pada saat kita terpuruk dan ruginya pacaran itu harus berani merasakan sakit hati,kecewa…dan yang penting harus bisa jaga hubungan dengan kasih sayang bukan dengan nafsu karena kalau dengan nafsu hubungan kita malah akan merugikan satu sama lain,jadi aku berperinsip mau orang bilang aku kuper,norak cuma gara-gara tidak pernah ciuman atau yang sekiranya terlalu berlebihan,aku akan tetap memberi pacarku dengan kasih sayang bukan dengan nafsu dan begitu juga dia.
Sekarang kami berdua kelas I SMA,semenjak dari SMP kami tidak di takdirkan untuk bersama dalam satu sekolah yang sama di SMA pun kami kembali terpisah,namun kami mencoba untuk saling percaya satu sama lain terbukti tanggal 29/09/2009 kemarin kami merayakan hubungan kami yang 1 tahun. Harapan Tisha,akan selalu indah pada waktunya begitu juga dengannya.
Itulah cerita cinta Tisha yang semula merasakan sakit hati,trauma(penyesalan),sedih,tapi semua akan indah pada waktunya,karena hanya waktu yang dapat mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan.



*SELESAI*
Ringkasan Cerita..

Dia Akan Indah Pada Waktunya……


Pada saat kita berfikir bahwa tersakiti karena cinta itu hal yang paling menyebalkan dan tidak sedikit orang yang mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya karena kecewa akan cinta…
Tapi berbeda dengan Tisha gadis yang berumur 15 tahun ini terlihat lebih dewasa dalam memaknai cinta,walaupun dia sering kali tersakiti oleh cinta tapi dia tidak menyesal mengenal cinta,dia selalu mengambil hikmah dari kejadiannya pada saat pacaran dengan Rama,Lody, dan Adan…
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seseorang bernama Riza yang di kenalkan oleh sahabatnya dan menurut Tisha,Riza itu sosok yang baik dan dapat membawa dia menjadi lebih dewasa sampai akhirnya dia dan Icad pacaran walaupun berbeda sekolah dari SMP sampai SMA tapi Tisha dan Riza selalu mencoba untuk saling percaya dan mereka pun dapat membuktikan bahwa Cinta itu akan indah pada waktunya tepat pada tanggal 29 september….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar